Thursday, December 21, 2006

IBU KU SAYANG


Pernah dan ini sering terjadi...

IBu ku adalah orang yang sangat memperhatikan Penampilan dan kerapiaan dalam berpakaian dari anak2 nya termasuk aq. Namun ini sangat berbanding terbalik denganku. Ibu sering memarahi ku karena aku selalu asal dalam berpenampilan.
Ada beberapa kisah mengenai hal ini dan sampai sekarang masih terbayang :

Baju dan celana
IBu ku selalu marah dan binggung dengan pemikiranku, hanya karena aku selalu memakai pakaian sekolah yang itu-itu saja selama tujuh hari berturut-turut. Dari SD selama 6 tahun aku hanya dua kali menganti pakaian sekolahku, itu pun karena sudah kekecilan. SMP selama tiga tahun pakaian sekolah ku itu-itu saja begitu juga selam SMA.
Padahal untuk tiap pakaian sekolah itu disediakan oleh ibuku 2-3 pasang.
Sampai-sampai ibuku pernah marah "Rauf..mw diapakan tu pakainmu dilemari..mau dimakan rayap..kamu ini sudah dibeliin baju, hanya ditaroh aja di lemari,,bukannya dipakai" ...Namun aku hanya menjawab "baju ini(yang sering kupakai) belum rusak dan masih bisa dipake..klw baju yang laien kasih tetangga saja".
Ini tidak hanya terjadi pada pakaian sekolahku tetapi pakaian sehari-hari juga...Ibuku tetap marah...
Pernah bahkan sering aku dimarahi karena tidak mau membeli baju baru tuk dipake.. sampai2 harus dipaksa ikut ke pasar tuk dipilihkan baju...Sudah dari satu toko ke toko yang laen namun belum ada yang cocok dan aku suka...sehingga yang menjadi korban adalah saudara2 ku yang laen...sampai2 mereka berpikir klw mama hanya memperhatikan aku..Padahal dalam hatiku aku sangat muak dengan semua ini (...JANGAN PAKSA AKU UNTUK MEMBELI PAKAIAN BARU...PAKAIANKU MASIH BANYAK DILEMARI...)
Bila sudah begitu aku jadi malas dan rasanya muak dengan semua ini..Jd, jika ditanya mw baju/celana ini ngak??? aku akan menjawab dgn malas "Iya beli saja..bagus"
Kekacauan terjadi tidak hanya sampAi disitu... setelah pulang ke rumah pakaian baru yang telah dibeli itu akan hanya akan bertengger di lemari...
Ibuku sekali lagi marah.."Rauf pakain baru ini/itu kenapa tidak dipake,,,sudah mama belikan cape2, tidak dipake lagi...ditaroh saja dilemari.."
Keluhku.."huh mama... kan bukan aku yang mw dibelikan pakaian itu"

Bayangkan pakaian baru yang dibeli akan aku pakai paling cepat 1 minggu setelah dibeli...sampai2 ada pakian yang sudah dibeli satu tahun baru aku pakai 2 kali...

Wah pokoknya kalw mw diceritain tentang masalah pakaian ini pokoknya sampai 7 hari 7 malam juga tidak akan kelar...

Sepatu dan Sendal
Begitu juga tuk masalah alas kaki ini...Ibu ku tetap marah..
Sendal yang aku pakai tidak akan aku ganti sampai benar2 rusak.. begitu juga dengan sepatu.
Ibuku sampai heran mengapa aku masih tahan mengunakan sepatu yang sama selama tiga tahun waktu di SMP dan baru mengantinya setelah di SMA dan di SMA juga baru ku ganti setelah 2 setengah tahun.
Padahal kau dilihat.. itu sepatu menurut aku masih bisa dipake...walaupun sebenarnya klw dilihat tu sepatu sudah sobek sana-sini alasnya juga sudah jebol...Tapi kan bisa ditambal lagi..

Pemikiran ku ini yang kadang membuat ibu ku jengkel dan berpikir aku anak yang aneh...

Ibuku pernah dan sering bercerita kepada tetangga yang laen dan ini sangat membuatku jengkel.

Ibuku sering bercerita pd tetangga "kalu mw dingat2 sebenarnya... cara berpikir rauf ini aneh...dia tidak pernah mau kalau dibelikan apapaun. Padahal kalw anak2 yang laen sampai nagis2 maksa agar dibeliin pakaian,sendal/sepatu baru sama orang tuanya...Ini,, dia beda,,, malah saya harus sampai maksa2 dia supaya mw dibeliin pakaian, sepatu atw sendal baru...sampai sampai dia itu harus dinasehatin berjam-jam dulu baru mau...itu pun kayanya terpaksa..Hanya karena dia tidak mau terus dengar saya marah2..Rauf...Rauf..Kapan baru kamu mengerti.."

Iya itulah kalimat yang sering dikeluhkan ibuku kalau sedah berbicara tentang pakaian dan penampilanku.

HARI INI SETELAH BERUMUR 21 TAHUN DAN SUDAH 3 TAHUN BELUM BERTEMU IBUKU..AKU SADAR BAHWA IBU KU ADALAH WANITA YG PALING MENGERTI AKU...WALUPUN SERING IA KUKECEWAKAN.. NAMUN IA TIDAK PERNAH MENINGGALKAN KU
DIHARI IBU BESOK TEPATNYA TANGGAL 22 DESEMBER 2006
AKU INGIN MENGATAKAN KEPADA IBUKU BAHWA AKU BAHAGIA MEMILIKI IBU SEPERTI MU...IBU CINTAMU SUNGGUH ABADI

TERIMAKASIH ALLAH ENGKAU MEMBERIKU HARTA TERBESAR DALAM HIDUP KU IA ADALAH IBU KU




Wednesday, December 06, 2006

Jurnalistik

Jurnalistik sangat erat kaitannya dengan istilah jurnalisme, jurnalisme sendiri berarti bidang disiplin dalam mengumpulkan, memastikan, melaporkan, dan menganalisis informasi yang dikumpulkan mengenai kejadian sekarang, termasuk tren, masalah, dan tokoh. Orang yang mempraktekkan kegiatan jurnalistik disebut jurnalis atau wartawan.Di Indonesia, istilah ini dulu dikenal dengan publisistik. Dua istilah ini tadinya biasa dipertukarkan, hanya berbeda asalnya. Beberapa kampus di Indonesia sempat menggunakannya karena berkiblat kepada Eropa. Seiring waktu, istilah jurnalistik muncul dari Amerika Serikat dan menggantikan publisistik dengan jurnalistik. Publisistik juga digunakan untuk membahas Ilmu Komunikasi.AktivitasJurnalisme dapat dikatakan “coretan pertama dalam sejarah”. Meskipun berita seringkali ditulis dalam batas waktu terakhir, tetapi biasanya diedit sebelum diterbitkan.Jurnalis seringkali berinteraksi dengan sumber yang kadangkala melibatkan konfidensialitas. Banyak pemerintahan Barat menjamin kebebasan dalam pers.Aktivitas utama dalam jurnalisme adalah pelaporan kejadian dengan menyatakan siapa, apa, kapan, di mana, mengapa dan bagaimana (dalam bahasa Inggris dikenal dengan 5W+1H) dan juga menjelaskan kepentingan dan akibat dari kejadian atau trend. Jurnalisme meliputi beberapa media: koran, televisi, radio, majalah dan internet sebagai pendatang baru.SejarahPada awalnya, komunikasi antar manusia sangat bergantung pada komunikasi dari mulut ke mulut. Catatan sejarah yang berkaitan dengan penerbitan media massa terpicu penemuan mesin cetak oleh Johannes Gutenberg.Di Indonesia, perkembangan kegiatan jurnalistik diawali oleh Belanda. Beberapa pejuang kemerdekaan Indonesia pun menggunakan jurnalisme sebagai alat perjuangan. Di era-era inilah Bintang Timur, Bintang Barat, Java Bode, Medan Prijaji, dan Java Bode terbit.Pada masa pendudukan Jepang mengambil alih kekuasaan, koran-koran ini dilarang. Akan tetapi pada akhirnya ada lima media yang mendapat izin terbit: Asia Raja, Tjahaja, Sinar Baru, Sinar Matahari, dan Suara Asia.Kemerdekaan Indonesia membawa berkah bagi jurnalisme. Pemerintah Indonesia menggunakan Radio Republik Indonesia sebagai media komunikasi. Menjelang penyelenggaraan Asian Games IV, pemerintah memasukkan proyek televisi. Sejak tahun 1962 inilah Televisi Republik Indonesia muncul dengan teknologi layar hitam putih.Masa kekuasaan presiden Soeharto, banyak terjadi pembreidelan media massa. Kasus Harian Indonesia Raya dan Majalah Tempo merupakan dua contoh kentara dalam sensor kekuasaan ini. Kontrol ini dipegang melalui Departemen Penerangan dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Hal inilah yang kemudian memunculkan Aliansi Jurnalis Indepen yang mendeklarasikan diri di Wisma Tempo Sirna Galih, Jawa Barat. Beberapa aktivisnya dimasukkan ke penjara.Titik kebebasan pers mulai terasa lagi saat BJ Habibie menggantikan Soeharto. Banyak media massa yang muncul kemudian dan PWI tidak lagi menjadi satu-satunya organisasi profesi.Kegiatan jurnalisme diatur dengan Undang-Undang Penyiaran dan Kode Etik Jurnalistik yang dikeluarkan Dewan Pers.sumber : wikipedia.org